Cari Artikel di Sini

Minggu, 07 April 2013

Analisis Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan

Analisis Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan”


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Berkat rakhmat dan karunia-Nya, Saya  sebagai penyusun Analisis unsur intrinsik novel “Surat  Kecil untuk Tuhan” akhirnya berhasil membuat makalah ini dengan lancar dan  Baik.
Makalah ini Berisi tentang analisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik novel yang berjudul “Surat kecil untuk Tuhan”. Diantaranya Tema, penokohan, Latar/setting, Nilai Budaya, Nilai Sosial dan sebagainya. Menceritakan seorang remaja yang berjuang melawan  penyakit yang  dideritanya yaitu Kanker. Dia bernama Gita Sessa Wanda Cantika atau biasa dipanggil “Keke”. Karya ini ditulis oleh Agnes Davonar melalui blog, dan banyak Orang yang berkunjung dalam blog tersebut. Sehingga, dibuatlah suatu karya melalui novel dan dipersebar luaskan ke penjuru di negara ini.
Saya, selaku penyusun makalah ini berharap, semua dapat mendukung kebijakan ini.
Selanjutnya, kepada para guru & siswa saya ucapkan selamat membaca dan manfaatkan makalah
Ini sebaik-baiknya. Saya menyadari bahwa Analisis ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Wassalamualaikum. Wr  wb
                                                                                  Penyusun
                                                                                  
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
2.        Tujuan
BAB II ANALISIS NOVEL
  A.    Unsur Intrinsik
1.      Tema
2.      Alur
3.      Tokoh
4.      Penokohan
5.      Amanat
6.      Latar
7.      Sudut Pandang
  B.     Unsur Ekstrinsik
1.         Nilai Agama
2.         Nilai Moral
3.         Nilai Sosial
4.         Nilai Budaya
BAB III SINOPSIS
BAB IV KESIMPULAN
BIOGRAFI PENGARANG
DAFTAR PUSTAKA 
BAB I. PENDAHULUAN
         Karya sastra menawarkan sebuah potret kenyataan yang bisa menjadi bahan perenungan bagi penikmatnya. Karya sastra memuat gambaran realitas yang ada. Sastra dan masyarakat pada gilirannya berada dalam kaitan dialektis. Meskipun demikian, sastra lebih banyak ditentukan oleh masyarakat daripada menentukannya (Ratna, 2005: 268). Oleh sebab itu, pengarang memiliki keterkaitan dengan keaadaan realitas atau sosial masyarakat dalam menciptakan karya sastra. Hal ini terjadi karena penyair merupakan bagian dari mobilitas sosial dan sastra merupakan refleksi dari potret kehidupan masyarakat.
  1.      Latar Belakang

         Potret kehidupan inilah yang memicu lahirnya sebuah novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Cerita dalam novel ini merupakan kisah hidup nyata dari seorang Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke dalam mempertahankan hidupnya. Ia terserang kanker jaringan lunak pertama di Indonesia, oleh sebab itu belum ada obat mujarab yang dapat mengobatinya. Ia telah menjalani berbagai terapi, tapi takdirnya untuk mati muda tetap terjadi. Ia beruntung karena tinggal bersama ayah yang selalu menyayangi dan menyemangatinya, hingga ia menjadi gadis yang tegar. Selain itu peran kedua kakak lelakinya, keenam sahabatnya, juga Andy kekasihnya tidak pernah lengah untuk terus memberikan perhatian padanya. Keke tidak pernah menyerah dalam menjalankan hidupnya, ketika ia sakit dengan wajah yang mengerikan ia tetap menjalankan aktivitas belajar di sekolah seperti anak normal. Ia bahkan ikut ujian nasonal. Ia juga menjadi salah satu murid terpandai di sekolah. Nilai ujiannya pun terbaik di SMA, hingga penghargaan dari Megawati Soekarno Puteri yang kala itu menjadi presiden didapatkannya. Hal itu sebagai kenangan terakhir yang ia persembahkan untuk ayahnya dan orang-orang yang disayanginya.
Kisah dalam novel ini menceritakan secara detail perjuangan Keke pada detik-detik terakhir hidupnya. Kisah haru yang di dominasi oleh tokoh utama yang tegar dan inspiratif bagi teman-temannya ini membuat peristiwa dalam novel ini menarik. Kekuatan karakter tokoh utama dalam membangun alur dalam novel ini menarik.
        Novel Surat Kecil Untuk Tuhan layak untuk dianalisis kepopulerannya. Hal ini dikarenakan kesuksesan novel tersebut dalam menarik perhatian pembaca di Indonesia. Cerita ini dahulu ditulis dalam blogger dan banyak dikunjungi pembaca hingga dua juta banyaknya pembaca. Akhirnya buku ini oleh Inandra publisher dibiayai menjadi sebuah novel. Pada juli 2008 novel ini pertama kali dibuat atau diterbitkan dan terus mengalami cetak ulang yaitu; tiga kali cetak pada tahun 2008, dua kali cetak pada 2009, dua kali cetak pada 2010, dan empat kali cetak pada 2011. Pada tahun 2011 pula novel tersebut diangkat ke dalam sebuah film layar lebar dan berhasil menarik penonton lebih dari lima puluh ribu orang di Indonesia. Film yang diangkat dari novel ini juga diputar hingga di Malaysia dan Singapura. Melihat begitu antusiasnya pembaca terhadap novel Surat Kecil Untuk Tuhan, maka analisis pembaca atau reader respon menjadi pendekatan yang tepat untuk meneliti novel ini.
  2.      Tujuan
Mampu menggambarkan dengan jelas harapan dan impian keke. Yang digambarkan melalui surat yang ingin keke sampaikan kepada Tuhan.
BAB II. ANALISIS NOVEL
A.    Unsur Instrinsik
1.      Tema
Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarcoma), tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
2.      Alur
Alur  :  maju
Tahapan alur    :
a.    Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volley. Ia juga memiliki banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia miliki.
b.    Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata sedang banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata Keke tertular penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak. Awalnya memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokterpun memvonis bahwa Keke mengidap penyakit kanker jaringan lunak yang amat ganas.
c.    Konflik Memuncak
Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha untuk menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu dengan seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan dingin dan rambutnya yang berguguran.
d.   Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin menyebar. Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk membahagiakn orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin belajar karna ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya.
e.    Penyelesaian
Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke mulai merelakan Keke jika Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempatterbangun dari komanya. Namun setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh ruangan rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati.
3.      Tokoh
-          Keke
-          Ayah Keke
-          Andi
-          Pak Iyus
-          Sahabat-sahabat Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini)
-          Bibi
-          Kak Kiki
-          Angel
-          Dr. Adi Kusuma
-          Prof. Mukhlis
 

4.      Penokohan
~ Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai  “Aku”) :
       Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.memiliki keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama lagi.
   “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah. Aku Sering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua kakakku. Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk membuat Mading (Majalah Dinding). Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi. Bagitu kata mereka.”
  
 ~ Ayah Keke (Dalam cerita Disebut “Ayah”) :
        Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.
      “Aku menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disampingku dan terus memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat-obat herbal tersebut. ’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan kamu mau sembuh. Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu Sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu diberikan kesehatan. Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’ “                          
 ~ Andi :
             Pehatian dan Penyayang.
            “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keadaan apapun! “ Ujar Andi.
~ Pak Iyus :
             Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
            “Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir. Ada ayah, ada kak Chika, ada kak Kiki dan ada Pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja. Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.
~ Sahabat-Sahabat Keke. (Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini)
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
      “Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu, kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku. Rasa lembut meja cokelat ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum padaku sambil berkata “Welcome back, Keke..!!”  Ujar Mereka..”
 ~ Bibi :
   Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke. Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,
      “Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
        “Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “
          Lalu Bibi memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku
        “Ini, makan roti yang sudah disiapkan Bibi!”
~ Kak Kiki :
  Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.
        “Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot  kacamata hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakakku meledak dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah langsung melotot ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah memperhatikan keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular penyakit mata karena sejak kecil aku terbilang jarang sakit.”
~ Angel :
        Sombong,norak ,dan suka mengejek sesama temannya.
Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
          “Aduh, kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!” Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan Angel.
          “Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat ngalahin kita.. Daa… “ Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.
~ Dr. Adi Kusuma :
            Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit. Dr.Adi sangat
            Baik merawat Keke.
            “Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
            “Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau
            belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan
            sekolah dulu selama proses pengobatan..”
            “Iya..” Jawabku singkat.
            “Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada perubahan, saya  akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).” Ujar dokte Adi Kusuma.
 ~ Prof. Mukhlis
   Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker. Prof Mukhlis sangat berjuang dalam mengatasi penyakit kanker Keke. 
 “Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu seri lagi, dilanjutkan dengan  Radioterapi dengan disinar. Jika ini belum berhasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari Prof  Mukhlis.
5.      Amanat
Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)
   “Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!”
6.      Latar
~ Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta. Tepatnya dikawasan Green Garden-Jakarta menuju ke pedagang kaki lima.
~ Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam hari.
~ Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan.
7.      Sudut Pandang
  Sebagai orang pertama yang menceritakan tentang dirinya sendiri.
“Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya. Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingka saja. Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe…. Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.”
  
B.     Unsur Ekstrinsik
1.  Nilai Agama
Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kepada pembaca bahwa kita harus lebih banyak bersyukur dan tidak menyombongkan diri.
2.  Nilai Moral
Terkandung nilai moral yang baik, yaitu disaat teman Keke yang yang mengejek dia, Keke tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. Dan saat Keke jatuh sakit teman yang mengejek Keke memberi dukungan kepada Keke untuk tetap bertahan. Dan itu merupakan nilai moral yang baik untuk para remaja.
3. Nilai Sosial
Saling membantu dan memberi dukungan kepada kawan dan siapapun yang ada disekitar kita.
4.  Nilai Budaya
Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya anak remaja didaerah Jakarta.


BAB III. SINOPSIS
SURAT KECIL UNTUK TUHAN

Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku

Itulah untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.
Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemoterapi.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.
Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”
Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.


BAB IV. KESIMPULAN
Unsur-unsur yang telah dipaparkan pada bab pembahasan memberikan kesimpulan atas penelitian terhadap kepopuleran novel Surat Kecil Untuk Tuhan dengan pendekatan reader response ini. Terdapat tiga unsur yang merupakan hasil dari penelitian ini. Pembaca dalam hal ini adalah pembaca di Indonesia ternyata menyukai atau memiliki minat atau hasrat terhadap karya sastra khususnya Surat Kecil Untuk Tuhan karena diangkat dari kisah nyata. Unsur “kisah nyata” ini mampu membuat pembaca penasaran terhadap novel tersebut. Kedua, novel tersebut memiliki cerita yang dekat dengan kenyataan dan secara tidak langsung pembaca seolah terbawa ke alur yang ada dalam novel tersebut. Kisah yang bersifat haru dan mengundang kesedihan dan membuat sebagian besar pembaca menitikkan air mata (dramatik) menjadi cerita yang disukai pembaca di Indonesia. Dan ketiga, cerita tersebut dituliskan oleh seorang penulis muda yang cukup ternama di media internet sehingga memberikan ruang kepada pembaca yang sebagian besar adalah perempuan dan kalangan remaja ini mendapatkan informasi adanya novel seperti Surat Kecil Untuk Tuhan, secara tidak langsung hal ini turut menjadikan novel tersebut populer di Indonesia.


BIOGRAFI PENGARANG
Agnes Davonar adalah seorang fenomenal dalam dunia sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai seorang penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkan novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya.
Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes Davonar”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes Davonar. Agnes berasal dari namanya, sedangkan Davonar diambil dari nama adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya.
Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus. Merka adalah dua saudara yang besar dalam lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang pelukis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs
Agnes bekerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra Jepang Bina Nusantara.
Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian menulis tekah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai Novelis dan Cerpenis online.


Karena ketulusan dan kedisiplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dan situs internet yang pada umumnya lebih memfokuskan pada music ataupun tips-tips mencari uang marketing melalui internet.
Surat kecil untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama mereka tulis dan sempat dipublikasikan di blog mereka. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini dibaca, atas permintaan pembacanya Agnes Davonar pun membuat kisah ini menjadi novel keduanya dan pastinyakisah ini lebih sempurna dengan ribuan air mata yang siap berjatuhan disetiap bait perjalanan Keke.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Davonar, Agnes. 2011. Surat Kecil Untuk Tuhan. Jakarta: Inanda Published.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan
Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar